Bukan mendramatisir, namun pengagum motor matic retro dari hari kehari kian bertambah. Hal ini terlihat dari indikasi makin banyaknya para pemakai Yamaha Mio banting stir buat meminang Honda Scoopy. Ada apa gerangan dengan tren pasar skutik tanah air..??
Tidak ada alasan lagi. Yamaha kudu cepat bergerak. Semakin ditunda-tunda mengeluarkan produk tandingan, Honda akan makin banyak meraup untung. Bayangkan baru 3 bulan dilaunching, Honda Scoopy telah terjual 40ribu unit. Itu belum termasuk inden yang terus mengalir didealer-dealer Honda. Tercatat satu bulan matic retro bisa menyumbang penjualan 13-14ribu unit, melampui target AHM yang dipatok 10ribu perbulan. Lebih gendeng lagi,.....kalau sampeyan pingin membeli Honda Scoopy warna putih dipastikan harus inden hingga 3 bulan......record tersendiri buat pabrikan gede sekelas Honda yang terkenal produksinya melimpah. Kecuali warna lain inden hanya 1 bulan saja.
Apakah berlebihan respon konsumen?? nggak juga. Dengan model unik keluar dari pakem matic yang sudah ada Scoopy kini memang menjadi idola. Baru semalam ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja bernama Tedy seorang penyemplak Mio Soul mangaku pusing memikirkan Honda Scoopy. Bentuknya yang klasik retro modern telah mendobrak rasa fanatik terhadap merek Yamaha. Padahal jujur dari dulu bisa dibilang doi anti Honda. Cuma karena tiada pilihan lain mau nggak mau dia tetap akan ambil brand Honda sebab hanya pabrikan itulah yang menawarkan bentuk matic retro saat ini. Lain lagi cerita Roy, teman kantor yang lain. Ketika pulang kerja jam 12 malam, rumah dipondok kopi.....dengan menunggangi Jupiter MXnya, doi menemui iring-iringan Honda Scoopy (5 motor) namun dengan modifikasi knalpot freeflow. Sepertinya mereka kawanan Honda Scoopy Club. Namun yang membikin menyakitkan adalah motor mereka ditempel stiker bertuliskan "EX-MIO CLUB". Entahlah itu semacam provokasi atau memang mereka betul-betul mantan penunggang Yamaha Mio.
Setidaknya bisa menjadi catatan bahwa geliat Siretro sudah mengancam eksistensi Mio. Disisi lain gaung Xeon sebagai motor matik baru Yamaha malah tenggelam tanpa suara. Jalan satu-satunya segera luncurkan produk tandingan guna mengganjal gerak Scoopy. Siapa lagi kalau bukan siretro Yamaha.....Fino. Dengan warna baru serta pemberdayaan advertising, saya yakin akan bisa memecah konsentrasi konsumen. Jika kapasitas pabrik tidak mencukupi, itu adalah tantangan YMKI sebagai penyumbang terbesar penjualan Yamaha Global. Kalau ingin menguasai pasar memang harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit, itu yang harus disadari oleh Yamaha Jepang. Jangan sayang dalam menggelontorkan dana untuk ekspansi pabrik. Mumpung baru berjalan 4 bulan......sebelum semuanya terlambat, so Start Your Engine Yamaha..!!! (iw/13/09/2010)
Spesifikasi Honda Scoopy
- : 1.844 x 699 x 1070 mm
- : 1240 mm
- : 150 mm
- : 94 kg
- : Tulang punggung
- : Teleskopik
- : Lengan ayun dengan sokbreker tunggal
- : 80/90 - 14 M/C 40P
- : 80/90 - 14 M/C 46P
- : Cakram hidrolik dengan piston tunggal
- : Tromol
- : 3,5 liter
- : 4 langkah, SOHC
- : 50 x 55 mm
- : 108 cc
- : 9,2 : 1
- : 8,28 PS/8.000 rpm
- : 0,85 kgf.m/5.500 rpm
- : 0,7 liter pada penggantian periodik
- : otomatis, sentrifugal, tipe kering
- : Otomatis V-Matic
- :
- : Pedal dan Elektrik
- : MF 12 V - 3 Ah
- : ND U24EPR9, NGK CPRBEA-9
- : DC-CDI, Baterai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar